Peningkatan
kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama di seluruh dunia. Dengan
tema ini, organisasi pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan
sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam
memberikan pelayanan yang mutakhir
kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga
diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat.
Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang
diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.
Dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan, standar sangat membantu perawat dan bidan untuk
mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga perawat dan bidan harus berpikir
realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan
yang berkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar
sangat tergantung pada individu perawat atau bidan itu sendiri, usaha bersama
dari semua staf dalam suatu organisasi, disamping partisipasi dari seluruh
anggota profesi.
Beberapa Pengertian tentang Standar
Banyak
diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar. Kamus Oxford memberikan beberapa pengertian
konsep kunci mengenai definisi
standar. Pertama, standar adalah derajat terbaik. Kedua, standar memberikan suatu dasar
perbandingan. Ketiga, beberapa pengertian lain seperti tertulis dibawah
ini;
- Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan
termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsesus semua
pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan,
keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pengalaman, perkembangan
masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya (PP 102 tahun 2000).
- Standar adalah suatu catatan minimum
dimana terdapat kelayakan isi dan akhirnya
masyarakat mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiru
- Standar adalah suatu pernyataan tertulis
tentang harapan yang spesifik.
- Standar adalah pernyataan tertulis dari suatu
harapan-harapan yang spesifik .
- Standar adalah suatu patokan pencapaian
berbasis pada tingkat (dr. Yodi
Mahendrata).
- Standar adalah suatu pedoman atau model
yang disusun dan disepakati bersama serta dapat diterima pada suatu
tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Reyers,
1983).
- Standar adalah nilai-nilai (values) yang tertulis meliputi peraturan-peraturan dalam
mengaplikasi proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan.
- Standar adalah menaikkan ketepatan
kualitatif atau kuantitatif yang spesifik dari komponen struktural dalam
sistem pelayanan kesehatan yang didasarkan pada proses atau hasil suatu
harapan (Donebean).
Standar yang berbasis pada sistem
manjemen kinerja menegaskan spesifikasi suatu kinerja antara lain;
- Spesifik (specific)
- Terukur (measurable)
- Tepat (appropriate)
- Andal (reliable)
- Tepat waktu (timely)
Standar yang
dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang tepat
seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya. Standar selalu berhubungan
dengan mutu karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan
cara pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.
Ada
4 Ketentuan Standar
- Harus
tertulis dan dapat diterima pada suatu tingkat praktek, mudah dimengerti
oleh para pelaksananya.
- Mengandung
komponen struktur (peraturan-peraturan), proses (tindakan/actions) dan hasil (outcomes).
Standar struktur menjelaskan peraturan, kebijakan fasilitas dan lainnya.
Proses standar menjelaskan dengan cara bagaimana suatu pelayanan dilakukan
dan outcome standar menjelaskan hasil dari dua komponen lainnya.
- Standar dibuat berorientasi pada
pelanggan, staf dan sistem dalam organosasi. Pernyataan standar mengandung
apa yang diberikan kepada pelanggan/pasen, bagaimana staf berfungsi atau
bertindak dan bagaimana sistem berjalan. Ketiga komponen tersebut
harus berhubungan dan terintegrasi. Standar tidak akan berfungsi bila
kemampuan atau jumlah staf tidak memadai.
- Standar harus disetujui atau disahkan
oleh yang berwenang. Sekali standar telah dibuat, berarti sebagian
pekerjaan telah dapat diselesaikan dan sebagian lagi adalah mengembangkannya
melalui pemahaman (desiminasi). Komitmen yang tinggi terhadap kinerja
prima melalui penerapan-penerapannya
secara konsisten untuk tercapainya tingkat mutu yang tinggi.
Komponen – Komponen Standar
Beberapa komponen yang harus ada pada standar :
- Standar Struktur
Standar struktur adalah
karakteristik organisasi dalam tatanan asuhan yang diberikan. Standar ini sama
dengan standar masukan atau standar input yang meliputi;






- Standar Proses
Standar proses adalah kegiatan dan interaksi antara pemberi dan penerima asuhan. Standar
ini berfokus pada kinerja dari petugas profesional di tatanan klinis, mencakup
:



- Standar Outcomes
Standar outcomes
adalah hasil asuhan dalam kaitannya dengan status pasen. Standar ini berfokus
pada asuhan pasen yang prima, meliputi :



Dalam pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu
seperti apa yang diharapkan atau diinginkan, namun standar struktur dan proses
yang baik akan menunjukkan sejauh mana kemungkinan pencapaian outcomse atau hasil yang diharapkan. Outcomes adalah hasil yang dicapai
melalui penentuan dan melengkapi proses. Outcomes
ditulis untuk setiap prosedur,
pedoman praktek dan rencana.
Tingkatan Standar
Pada dasarnya ada dua tingkatan
standar yaitu minimum dan optimum.
Standar minimum adalah sesuatu standar yang harus dipenuhi dan menyajikan suatu
tingkat dasar yang harus diterima, disamping ada standar lain yang secara
terarah dan berkesinambungan dapat dicapai. Ini merupakan keinginan atau
disebut juga standar optimum. Standar
minimum harus dicapai seluruhnya tanpa ada pertanyaan. Standar optimum
mewakili keadaan yang diinginkan atau
disebut juga tingkat terbaik, dimana ditentukan hal-hal yang harus dikerjakan
dan mungkin hanya dapat dicapai oleh
mereka yang berdedikasi tinggi.
Penggunaan Standar
Dalam
pelayanan kesehatan, standar digunakan dalam satu dari tiga proses
evaluasi; menilai diri sendiri, inspeksi, dan akreditasi. Istilah
penilaian diri sendiri menunjukkan
penilaian satu kinerja diri sendiri. Proses
ini, mungkin dirancang oleh individu tersebut atau komite dari luar,
mengenai evaluasi pemenuhan standar. Apakah standar tersebut terpenuhi
atau tidak. Hal ini dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang sangat
berharga, terutama apabila ada komitmen untuk menganalisa secara jujur mengenai
kekuatan dan kelemahan kinerja. Standar adalah kesepakatan kinerja untuk mencapai
luaran/hasil kerja tertentu.
Manfaat
Standar :
- Standar
menetapkan norma dan memberi kesempatan
anggota masyarakat dan
perorangan mengetahui bagaimanakah tingkat pelayanan yang diharapkan/
diinginkan. Karena standar
tertulis sehingga dapat dipublikasikan/diketahui secara luas.
- Standar menunjukkan ketersediaan yang
berkualitas dan berlaku sebagai tolok ukur untuk memonitor kualitas
kinerja.
- Standar berfokus pada inti dan tugas penting yang harus ditunjukkan
pada situasi aktual dan sesuai
dengan kondisi lokal.
- Standar meningkatkan efisiensi dan
mengarahkan pada pemanfaatan sumber daya dengan lebih baik.
- Standar meningkatkan pemanfaatan staf
dan motivasi staf.
- Standar dapat digunakan untuk menilai
aspek praktis baik pada keadaan dasar maupun post-basic pelatihan dan pendidikan.
Cara Penulisan Standar
Berikut
ini adalah langkah praktis merancang
standar ;
- Apabila menulis satu standar mulailah
dengan pernyataan standar.
- Identifikasi kriteria outcomes dalam bentuk pertanyaan,
siap untuk dimonitor.
- Identifikasi proses yang dibutuhkan
untuk mencapai outcomes (apa
yang harus dikerjakan).
- Identifikasi
struktur (apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses untuk mencapai outcomes)
- Ringkaskan,
identifikasi kriteria kunci sebagai kelompok profesional yang senantiasa
bekerja sama, oleh karena itu kriteria proses tidak perlu dikembangkan
dalam buku prosedur (Standart
Operating Procedure/Prosedur Operasi Baku).
- Gunakanlah
kata-kata yang dapat diukur, contoh; anda tidak dapat mengukur ‘kemungkinan’, ‘mengerti’, ‘tepat’. Anda perlu mengidentifikasi kata yang
berarti dalam istilah pengukuran.
- Memastikan bahwa outcomes mengukur pernyataan standar.
- Keterlibatan tim multi disiplin dalam
menyusun standar, sangat dperlukan.
- Monitoring standar harus merupakan
bagian dari evaluasi asuhan pasen.
- Standar harus merefleksi kepada asuhan
spesifik yang diperlukan pasen
- Standar harus menjadi bagian sistem yang
mudah dicapai, kemudian diperbaiki dalam beberapa bulan untuk mengecek
konsistensi pencapaian.
- Standar baru harus dipelihara untuk
meningkatkan kinerja standar sebaiknya diletakkan dalam rak buku di
ruangan.
- Walaupun dalam pelayanan kesehatan,
hasil mungkin tidak selalu seperti apa yang diinginkan atau diharapkan,
definisi standar struktur dan proses yang baik, terlihat sejauh mana
ditingkatkan kemungkinan pencapaian outcomes
atau hasil yang diharapkan. Outcomes adalah
hasil yang dicapai melalui penentuan dan melengkapi proses. Outcomes
ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan rencana.
Penulisan Standar Keperawatan dan Kebidanan
Berikut ini adalah
langkah praktis merancang standar:
- Apabila
menulis satu standar mulailah dengan pernyataan standar.
- Identifikasi
kriteria outcomes dalam bentuk
pertanyaan, siap untuk dimonitor.
- Identifikasi
proses yang dibutuhkan untuk mencapai outcomes
(apa yang harus dikerjakan).
- Identifikasi
struktur (apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses untuk mencapai outcomes).
- Ringkaskan,
identifikasi kriteria kunci, sebagai kelompok profesional yang senantiasa
bekerja sama, oleh karena itu kriteria proses tidak perlu dikembangkan
dalam buku prosedur (SOP).
- Gunakanlan
kata-kata yang dapat diukur, contoh; anda tidak dapat mengukur ‘kemungkinan’, ‘mengerti’, ‘tepat’. Anda perlu mengidentifikasi kata yang
berarti dalam istilah pengukuran.
- Mengecek bahwa outcomes
mengukur pernyataan standar.
- Keterlibatan tim multidisiplin dalam menyusun
standar.
- Monitoring standar harus
bagian dari evaluasi asuhan pasen.
- Standar harus merefleksi kepada asuhan spesifik yang
diperlukan pasen.
- Standar
harus menjadi bagian sistem yang mudah dicapai, kemudian diperbaiki dalam
beberapa bulan untuk mengecek konsistensi pencapaian à
Standar baru harus dipelihara untuk meningkatkan kinerja à
standar sebaiknya diletakkan dalam rak buku di ruangan.
STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP)
Pengertian :
- Suatu
standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi.
- Protap
merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses
kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang
bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi
tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan
efisien. (Depkes RI, 1995)
- SOP merupakan tatacara atau
tahapan yang dibakukan dan yang harus dialui untuk menyelesaikan suatu
proses kerja tertentu. (KARS, 2000)
Tujuan
:
- Agar
petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim dalam
organisasi atau unit.
- Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi
tiap-tiap posisi dalam organisasi
- Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab
dari petugas terkait.
- Melindungi organisasi dan
staf dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
- Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan,
duplikasi dan inefisiensi
Fungsi
:
- Memperlancar tugas petugas
atau tim.
- Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
- Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan
mudah dilacak.
- Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam
bekerja.
- Sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan rutin.
Prinsip-prinsip
protap :
- Harus ada pada setiap
kegiatan pelayanan.
- Bisa berubah sesuai dengan perubahan
standar profesi atau perkembangan
iptek serta peraturan yang berlaku.
- Memuat
segala indikasi dan
syarat-syarat yang harus dipenuhi pada setiap upaya, disamping tahapan-tahapan yang harus
dilalui setiap kegiatan pelayanan.
- Harus didokumentasikan.
Jenis
dan ruang lingkup SOP:
- SOP pelayanan profesi à terdapat dua kelompok.
a.
SOP untuk aspek keilmuan à adalah SOP mengenai proses kerja
untuk diagnostik dan terapi.
b.
SOP untuk aspek manajerial à adalah SOP mengenai
proses kerja yang menunjang SOP keilmuan dan pelayanan pasen non-keilmuan.
SOP profesi
mencakup:
-
Pelayanan medis
-
Pelayanan penunjang
-
Pelayanan keperawatan
- SOP administrasi mencakup:
a.
Perencanaan
program/kegiatan
b.
Keuangan
c.
Perlengkapan
d.
Kepegawaian
e.
Pelaporan
Tahap-tahap
Penyusunan Protap :
- Merumuskan tujuan protap
-
Menentukan
judul
- Menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
protap :
-
Menterjemahkan
policy/kebijakan/ketentuan-ketentuan/peraturan-peraturan
kebijakan berguna untuk :
a.
Terjaminnya
suatu kegiatan
b.
Membuat
standar kinerja
c.
Menyelesaikan suatu konflik dalam tim kerja
- Membuat aliran proses
-
Bentuk
bagan-bagan yang menggambarkan proses atau urutan jalannya suatu
produk/tatacara yang mencatat segala peristiwa;
a.
Memberi
gambaran lengkap tentang apa yang dilaksanakan
b.
Membantu
setiap pelaksanaan untuk memahami peran dan fungsinya dengan pihak lain.
-
Syarat suatu
bagan harus dibuat atas dasar pengamatan langsung, tidak boleh dibuat atas
dasar apa yang diingat serta disusun dalam “Flow
of Work”
Teknik membuat pertanyaan-pertanyaan dasar :
a.
Tujuan : Apa sebenarnya yang dikerjakan dan mengapa ?
b.
Tempat : Dimana saja dilakukan dan mengapa ?
c.
Urutan : Kapan dilakukan dan mengapa waktu itu ?
d.
Petugas : Siapa yang melakukan dan mengapa oleh dia ?
e.
Cara : Metoda apa yang
dipakai dan mengapa dengan caa itu ?
- Menyusun prosedur atau pelaksanaan
kegiatan; Prosedur atau pelaksanaan disusun berdasarkan atas hasil
pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas (flow
of work) yang menggambarkan suatu unit kegiatan yang terbagi habis à tercapai kepuasan kerja dan tercapainya
tujuan.
Penerapan
standar kebidanan di suatu wilayah/daerah perlu diikuti dengan :
|
KESIMPULAN
Standar
sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan. Standar sangat membantu perawat dan bidan untuk mencapai
asuhan yang berkualitas. Tingkatan standar terbagi menjadi dua yaitu standar minimum dan standar
optimum. Standar minimum harus dicapai oleh perawat dan bidan, sementara
standar optimum adalah suatu keadaan ideal yang ingin dicapai. Ada empat ketentuan standar yaitu harus
tertulis, mengandung komponen struktur, proses, dan outcomes , berorientasi
pada pelanggan serta disetujui dan disyahkan oleh yang berwenang. Penggunaan standar
terutama pada tiga proses evaluasi ; menilai diri sendiri, inspeksi, dan
akreditasi.
EVALUASI
1.
Jelaskan pengertian standar yang
anda ketahui !
2.
Apakah
komponen-komponen standar ? Jelaskan dengan singkat!
3.
Jelaskan
manfaat standar !
4.
Jelaskan perbedaan standar Minimum dan Optimum !
5.
Apakah manfaat penggunaan standar ?