MANAJEMEN PELAYANAN
KESEHATAN
Pengertian
Pengertian manajemen banyak disampaikan oleh
para ahli, namun dalam materi ini hanya akan disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen :
1. H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of
Management” mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan
pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Management
involves getting things done thought and with people).
2.
Mary Parker Folllett mendefinisikan
“manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
3. George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan
pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan
baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya” (Management is a distinct process consisting of planning,
organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art,
and followed in order to accomplish predetermined objectives)
4. James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982)
mengemukakan “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan”
Berdasarkan beberapa pengertian manajemen di atas,
dapat dikatakan bahwa manajemen memiliki beberapa ciri antara lain :
·
Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan
·
Manajemen sebagai proses; perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan
·
Tersedia sumber daya;
manusia, material dan sumber lain
·
Mendayagunakan atau menggerakkan
sumber daya tersebut secara efisien dan efektif
·
Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut
(manajer)
·
Penerapan manajemen berdasarkan ilmu
dan juga seni atau keahlian yang harus dimiliki oleh manajer
Mengapa diperlukan ?
Ada tiga alasan mendasar,
mengapa manajemen diperlukan, yaitu :
1)
Untuk mencapai tujuan
organisasi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga
tujuan individu yang ada dalam organisasi tersebut.
2)
Untuk menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen
dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran dan kegiatan yang
bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi,
seperti ; pimpinan, pegawai, pelanggan, serikat kerja, masyarakat,
pemerintah (pemerintah daerah), dll.
3)
Untuk mencapai efisiensi
dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
benar, sedangkan efektivitas
merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat
untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi Manajemen
Para ahli manajemen, antara lain ; George Terry, L.
Gullick, H. Fayol dan Koonzt O’Donnel mengemukakan tentang fungsi manajemen
sebagai berikut :
PERBANDINGAN FUNGSI MANAJEMEN
George Terry
|
L. Gullick
|
H. Fayol
|
Koonzt
O’Donnel
|
Planning
|
Planning
|
Planning
|
Planning
|
Organizing
|
Organizing
|
Organizing
|
Organizing
|
Actuating
|
Staffing, Directing, Coordinating
|
Commanding, Coordinating
|
Staffing,
Directing
|
Controlling
|
Reporting
|
Controlling
|
Controlling
|
Budgeting
|
Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata
banyak kesamaan, dan secara garis besar
dapat dikelompokan menjadi : fungsi perencanaan (Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi penggerakan pelaksanaan (staffing, commanding, directing, coordinating), fungsi pengawasan
dan pengendalian (controlling, reporting).
Keterampilan yang Harus Dimiliki
Manajer
Seorang manajer dituntut
untuk memiliki keterampilan khusus yang bersifat manajerial sesuai dengan
tingkatan dan kedudukannya dalam organisasi.
Di dalam organisasi yang besar kedudukan manajer akan dibedakan ke dalam
tiga tingkatan, yaitu ; manajer tingkat tinggi (top level manager),
manajer tingkat menengah (middle level manager) dan manajer tingkat
bawah (low level manager). Berdasarkan tingkatan tersebut keterampilan
atau kemampuan manajer juga akan berbeda.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer yaitu :
keterampilan manajerial (management skill), keterampilan melakukan
hubungan antar manusia (human relation skill), dan keterampilan teknis (technical
skill), untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
Bagan 2
JENIS KETERAMPILAN MANAJER

Dari bagan di atas, terlihat bahwa makin tinggi jabatan
seseorang dalam organisasi, akan semakin dituntut mempunyai keterampilan
konseptual dan semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi semakin
dituntut mempunyai keterampilan secara teknik. Tetapi dalam setiap tingkatan
manajer tersebut harus dimiliki keterampilan dalam melakukan hubungan antara
manusia.
Keterampilan konseptual, adalah keterampilan dimana seorang manajer
harus mempunyai pengetahuan tentang keseluruhan (kompleksitas) dari organisasi
yang dipimpinnya, antara lain ; merumuskan visi, misi dan strategi organisasi,
serta kebijakan untuk merealisasikannya.
Keterampilan hubungan antar manusia, adalah kemampuan untuk bekerjasama dengan
orang lain, yaitu dengan melakukan komunikasi yang efektif, memotivasi staf
sehingga mampu menerapkan kepemimpinan secara efktif.
Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan, metoda, teknik atau peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas-tugas organisasi.
Manajemen Pelayanan
Kesehatan
Rumah sakit dan Puskesmas merupakan sub sistem
pelayanan kesehatan yang pada dasarnya melaksanakan dua jenis pelayanan ;
(1) pelayanan kesehatan dan (2) pelayanan
administrasi. Pelayanan kesehatan
yang diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi
medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang dilakukan di Rumah sakit
meliputi; gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap, sedangkan di Pukesmas
hanya pelayanan; gawat darurat (kearah pertolongan pertama) dan rawat jalan.
Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan melalui Paradigma Sehat, pelayanan kesehatan
di rumah sakit maupun di Puskesmas lebih difokuskan pada upaya promosi
kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif) dengan tidak mengabaikan upaya
kuratif-rehabilitatif. Selain itu, pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
puskesmas bukan hanya kepada individu (pasen), tetapi juga keluarga dan
masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan merupakan pelayanan
kesehatan yang paripurna (komprehensif dan holistik).
Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan,
mendorong rumah sakit dan puskesmas melakukan perubahan visi, misi dan strategi
dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Visi merupakan impian atau cita-cita
yang ingin diwujudkan, yang dapat mengantisipasi perubahan yang sedang dan akan
terjadi. Apabila su atu organisasi tidak memiliki visi maka perubahan
lingkungan yang tidak diduga sebelumnya sering dirasakan sebagai suatu musibah.
Sedangkan misi dan strategi dibuat dalam rangka merealisasikan visi yang telah
ditetapkan.
Manajemen yang diterapkan di jajaran Departemen Kesehatan,
lebih mengacu kepada konsep yang disampaikan G. Terry, yaitu melalui
fungsi-fungsi ; perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controlling).
Manajemen Pelayanan
Kesehatan di Rumah Sakit
Fungsi manajemen yang
dilakukan di rumah sakit secara garis besar meliputi ;
perencanaan,pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian.
1.
Perencanaan merupakan salah satu
fungsi manajemen yang penting, karena perencanaan memegang peranan yang sangat
strategis dalam keberhasilan upaya pelayanan kerehatan di RS. Terdapat beberapa
jenis perencanaan spesifik yang
dilaksanakan di RS, yaitu : (a) perencanaan pengadaan obat dan logistik,
yang disusun berdasarkan pola konsumsi dan pola epidemiologi, (b) perencanaan
tenaga professional kesehatan, dalam menentukan kebutuhan tenaga tersebut
misalnya ; tenaga perawat dan bidan, menggunakan beberapa pendekatan, antara
lain ; ketergantungan pasen, beban kerja, dll.
2.
Pengorganisasian merupakan upaya untuk
menghimpun semua sumber daya yang dimiliki RS dan memanfaatkannya secara
efisien untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam manajemen pelayanan
kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi lainnya.
3.
Penggerakan pelaksanaan, manajemen rumah sakit
hampir sama dengan hotel atau penginapan, hanya pengunjungnya adalah orang
sakit (pasen) dan keluarganya, serta pada umumnya mempunyai beban
sosial-psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya yang
sedang dirawat. Kompleksitas fungsi
penggerakan pelaksanaan di RS sangat dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu :
(1) sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima jasa
pelayanan kesehatan (customer service), dengan hasil pelayanan
kemungkinan ; sembuh dengan sempurna, sembuh dengan cacat dan meninggal.
Apapun hasilnya kualitas pelayanan diarahkan untuk kepuasan pasen dan
keluarganya. (2) Pelaksanaan fungsi actuating ini sangat kompleks,karena tenaga
yang bekerja di RS terdiri dari berbagai jenis profesi.
4.
Pengawasan dan
pengendalian, merupakan proses untuk mengamati
secara terus menerus (bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja yang sudah
disusun dan mengadakan koreksi (perbaikan) terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi
ini diperlukan adanya standar kinerja yang jelas. Dari standar tersebut dapat ditentukan
indikator kinerja yang akan dijadikan dasar untuk menilai hasil kerja (kinerja)
pegawai. Penilaian kinerja pegawai di RS meliputi tenaga yang memberikan
pelayanan langsung kepada pasen, seperti ; perawat, bidan dan dokter maupun tenaga
administratif. Adanya indikator kinerja, akan memudahkan dalam melakukan
koreksi apabila ada penyimpangan.
Kecenderungan RS ke Depan
Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah
sakit, yaitu adanya perubahan pola pemerintahan yang bersifat desentralisasi,
dimana setiap daerah mempunyai otonomi untuk mengembangkan daerahnya termasuk
dalam mengelola pelayanan kesehatan dan akan memasuki era globalisasi.
Untuk itu RS
perlu melakukan pembenahan secara internal, antara lain :
a.
Mengembangkan struktur organisasi
sesuai dengan tuntutan perubahan dan kebutuhan yang spesifik
b.
Menerapkan manajemen strategis secara konkrit
c.
Mendayagunakan dan mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan tenaganya, termasuk tenaga keperawatan (perawat dan bidan)
d.
Memanfaatkan pendapatan sendiri untuk memperoleh
kemandirian dan kesinambungan (sustainability)
Manajemen Pelayanan
Kesehatan di Puskesmas
Puskesmas merupakan unit
organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi sebagai pusat pengembangan
pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di suatu wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh,
meliputi aspek-aspek; promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan
untuk menjalankan misi Puskesmas, antara lain :
§ Meluaskan jangkauan
pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.
§ Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality of care yaitu
peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya
(dokter,perawat, bidan, dll) yang dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality
of service, yaitu peningkatan
kualitas yang terkait dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab
institusi sarana kesehatan (Puskesmas)
§ Pengadaan peralatan dan
obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
§
Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar
§ Peran serta masyarakat,
melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD).
PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DI PUSKESMAS
Fungsi
Manajemen
|
Kegiatan
|
Perencanaan
|
Micro planning (perencanaan tingkat
Puskesmas yang dilakukan setahun sekali, unsur yang direncanakan meliputi;
kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta penunjang lainnya). Sedangkan
perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara
mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
|
Pengorganisasian
|
§
Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan
struktural Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat fungsional
§ Pembagian tugas, yang berdasarkan program
pokok Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang melibatkan tenaga
perawat dan bidan.
§ Pembagian wilayah kerja, setiap petugas
Puskesmas melakukan pembinaan ke desa-desa
|
Penggerakan Pelaksanaan
|
§
Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam
rangka koordinasi lintas program dan sektor
§ Adanya proses kepemimpinan
§
Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor
§ Pelaksanaan program pokok puskesmas yang
melibatkan seluruh staf
|
Pengawasan dan Evaluasi
|
§
Melalui pemantauan laporan kegiatan
§ Pemantauan wilayah setempat (PWS)
§ Supervisi
§ Rapat rutin (staff meeting)
|
Setiap
program yang ada di Puskesmas (sekitar 18 program pokok) dikelola atau
manajemennya meliputi; perencanaan, manajemen personalia, pelatihan, supervisi,
manajemen keuangan, manajemen logistik, monitoring program, kerjasama/
koordinasi dan pencatatan/pelaporan.
Kecenderungan Perubahan Manajemen Puskesmas
Seperti
telah disampaikan di atas, bahwa dampak dari adanya perubahan paradigma dalam
pembangunan kesehatan, sangat berpengaruh terhadap semua sarana kesehatan,
termasuk Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan terdepan. Adanya perubahan visi, misi dan strategi
Puskesmas sebagai berikut :
Visi
Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan
Sehat pada tahun 2010, dengan memiliki 3 misi, yaitu;
(1) menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan,
(2) memberdayakan keluarga dan masyarakat
dalam pembangunan kesehatan, dan
(3) memberikan pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang bermutu.
Adapun strategi
yang dikembangkan meliputi;
(a) mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan
yang mantap di tingkat kecamatan, agar
dapat diterapkannya pembangunan berwawasan kesehatan,
(b) mengembangkan dan menerapkan asas kemitraan serta
pemberdayaan keluarga dan masyarakat, sehingga terwujudnya upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat,
(c) meningkatkan
profesionalisme petugas, sehingga terwujud kualitas pelayanan kesehatan,
(d) mengembangkan
kemandirian Puskesmas sesuai dengan kewenangan yang diberikan Dinas Kesehatan
Kab/ Kota.
Pengorganisasian puskesmas ke depan
selain dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, juga ada Wakil Kepala Puskesmas
dan meliputi unit fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau
program kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi ; (1) promosi kesehatan, (2) kesehatan lingkungan, (3) kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga
berencana, (4) perbaikan gizi, (5)
pemberantasan penyakit menular, (6)
pengobatan.
Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat
mengembangkan program-program unggulan berdasarkan kebutuhan, situasi dan
kondisi daerah masing-masing. Contohnya,
daerah yang diwilayah kerjanya banyak ditemukan kelompok rawan kesehatan atau
kelompok resiko tinggi (high-risk group) ; seperti ibu hamil Risti,
penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di
wilayah tersebut dapat dikembangkan perawatan kesehatan masyarakat (community
health nursing) sebagai program unggulan atau program prioritas kesehatan
lain.
Kesimpulan
§ Manajemen memiliki
ciri-ciri : adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya sumber daya, upaya
penggerakan sumber daya, adanya orang yang menggerakan sumber daya (manajer),
adanya proses; perencanaan – pengorganisasian – penggerakan pelaksanaan –
pengarahan dan pengendalian
§ Ada 3 alasan
penting, mengapa suatu organisasi perlu menerapkan manajemen yaitu: untuk mencapai
tujuan organisasi, untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang ada dalam
organisasi, agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
§ Secara umum,
pendapat para ahli manajemen tentang fungsi manajemen memiliki kesamaan dan
pendapat satu dengan lainnya yang saling melengkapi. Pada dasarnya fungsi manajemen meliputi;
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan
evaluasi.
§ Setiap manajer
harus memiliki keterampilan; konseptual, manajerial dan keterampilan melakukan
hubungan antar manusia.
§ Perubahan yang
mendasar perlu dilakukan dalam manajemen pelayanan kesehatan, baik di Rumah
Sakit maupun di Puskesmas. Perubahan
tersebut mencakup, perubahan visi, misi
dan strategi, mengembangkan struktur organisasi sesuai kebutuhan, melakukan
manajemen strategis, pengembangan SDM (manajemen SDM), melakukan upaya-upaya
yang mendorong kemandirian
§ Semua upaya
perubahan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.
Evaluasi
1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar