RENCANAAN (PLANNING)
PENDAHULUAN
Dalam setiap kegiatan tentu lebih baik bila didahului
dengan penyusunan suatu rencana, sehingga apa yang diinginkan dapat terlaksana dengan baik serta hasil yang
diperoleh akan baik pula. Membuat
perencanaan untuk mengoperasionalkan strategi yang sudah dimiliki dan
diterjemahkan ke dalam realisasi kegiatan
dalam proses implementasi adalah bagian dari penyusunan rencana kegiatan
operasional.
Fungsi
perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen. Fungsi ini akan
menentukan fungsi – fungsi manajemen selanjutnya. Perencanaan merupakan
landasan dasar dari fungsi manajemen. Tanpa perencanaan tidak mungkin fungsi
manajemen lainnya dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan manajerial
terdiri dari perumusan strategi dan penerapan strategi. Dalam perumusan
strategi, manajer kesehatan harus memiliki kemampuan ketrampilan konseptual,
dan pada penerapan strategi, manajer kesehatan harus memiliki ketrampilan
teknis.
BATASAN PERENCANAAN
Menurut
Levey dan Loomba dalam ” health care admnistration” merumuskan perencanaan
sebagai berikut : ” perencanaan adalah proses penganalisaan dan pemahaman suatu
sistem, perumusan goal dan tujuannya, menilai kemampuannnya, menyusun
alternatif rangkaian tindakannya atau rencana pencapaian goal dan tujuan tadi,
penilaian efektivitas rencana tersebut, memilih rencana terbaik, prakarsa
tindakan yang diperlukan untuk pelaksanaannya dan pemantauan yang
berkesinambungan terhadap sistemagar diperoleh hubungan yang optimal anatara
rencana dan sistem tersebut”.
Perencanaan
kesehatan adalah suatu proses untuk merumuskan masalah – masalah esehatan yang
berkembang dimasyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun strategi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
MANFAAT PERENCANAAN
Manfaat
perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah manajer dan staf organisasi
kesehatan tersebut dapat mengetahui :
a.
Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya
b.
Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
c.
Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan
d.
Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
e.
Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara teratur
f.
Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif
g.
Mengukur hasil kegiatan
h.
Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.
CIRI – CIRI PERENCANAAN
Ciri –
ciri perencanaan kesehatan adalah
a.
Perencanaan
upaya kesehatan pada umumnya melibatkan team kecil atau besar yang harus
bekerja sama.
b.
Perencanaan
umumnya menghadapi sumber daya yang terbatas
c.
Sebagai
fungsi terpenting dalam administrasi
d.
Perencanaan
harus selalu berorientasi ke masa depan
e.
Perencanaan
harus mempunyai kemampuan meramalkan apa yang terjadi di masa datang.
f.
Perencanaan
mampu menghadapi peluang melesetnya asumsi – asumsi yang mempengaruhi ketepatan
ramalan.
UNSUR – UNSUR PERENCANAAN
Suatu
perencanaan yang komprehensif harus memperhatikan unsur – unsur penting sebagai
berikut :
a.
Visi
dan misi
b.
Permasalahan,
penyebab dan prioritasnya
c.
Tujuan
rencana pemecahan masalah
d.
Kebijakan
kesehatan
e.
Rencana
usulan kegiatan
f.
Rencana
pelaksanaan kegiatan dan perkiraan hambatan
LANGKAH – LANGKAH
PERENCANAAN
Perencanaan
kesehatan mempunyai lima langkah yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan,
yaitu :
1.
Analisis situasi
Langkah ini dilakukan dengan analisis data laporan yang dimiliki
organisasi kesehatan (data primer) atau mengkaji data sekunder dari lembaga
lain yang terkait dengan bidang kesehatan. Dalam melakukan analisa situasi, perencana
harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang ilmu epidemologi, ilmu
antropologi, ilmu demografi, ilmu ekonomi dan ilmu statistik.
Data yang diperlukan dalam perencanaan kesehatan adalah :
o Data tentang penyakit dan kejadian sakit
o Data kependudukan
o Data potensi organisasi kesehatan
o Keadaan lingkungan dan geografi
o Data sarana dan prasarana
2.
Mengidentifikasi
masalah dan prioritasnya
Masalah dalam bidang kesehatan terbagi menjadi dua yaitu :
·
Masalah
program kesehatan
Contoh masalah program kesehatan : masalah keterbatasan SDM kesehatan,
kepemimpinan kepala puskesmas yang tidak efektif.
·
Masalah
kesehatan masyarakat
Contoh masalah kesehatan masyarakat adalah : tingginya prevalensi
anemia ibu hamil, rendahnya cakupan air bersih, tingginya prevalensi gondok,
dll.
·
Penetapan
prioritas masalah kesehatan dapat menggunakan berbagai teknik kuantitatif
seperti metode matrik, metode hanlon , maupun metode kualitatif seperti metode
delbeg, yang nantinya akan dibahas lebih mendalam di mata kuliah rencana dan
evaluasi kesehatan.
3.
Menentukan
tujuan program
Setelah menentukan prioritas masalah kesehatan ditetapkan, maka manajer
program harus merumuskan tujuan program. Sebelum merumuskan tujuan program tim
perencana kesehatan harus memahami :
o Berapa besar sumber daya yang dimiliki organisasi
o Seberapa jauh masalah kesehatan masyarakat yang akan dipecahkan
o Kapan target tersebut akan dicapai
Perumusan sebuah tujuan operasional program kesehatan harus memenuhi
syarat SMART, yang artinya :
o Spesific (jelas sasarannya dan waktunya)
o Measurable (dapat diukur hasilnya)
o Appropriate (sesuai dengan tujuan kesehatan nasional)
o Realistik (sesuai dengan kemampuan SDM)
o Time bound (Sumber daya dapat dialokasikan mencapai tujuan tepat waktu)
4.
Mengkaji
hambatan dan kelemahan program
Langkah selanjutnya adalah mengkaji hambatan dan program yang pernah
dilaksanakan. Tujuannya untuk mencegah dan mewaspadai timbulnya hambatan
program. Selain hambatan yang pernah dialami juga membahas prediksi kendala dan
hambatan yang mungkin akan terjadi dilapangan pada saat program dilaksanakan.
Hambatan yang diwaspadai adalah hambatan yang bersumber pada kemampuan
organisasi dan hambatan yang bersumber pada lingkungan.
5.
Menyusun
rencana kerja operasional.
Hambatan yang bersumber dari dalam organisasi harus dikaji sebelum
menyusun rencana kerja operasional. Bila tidak, maka program yang akan
dilaksanakan akan terhambat oleh faktor internal organisasi. Faktor lingkungan
diluar organisasi seperti peran serta masyarakat dan kerja sama lintas sektoral
juga penting guna strategi pengembangan di lapangan. Memasuki fase ini tim
perencana sudah menetapkan tujuan dan target yang ingin dicapai. Proses
perencanaan terakhir adalah menetapkan alternatif kegiatan dan sumber daya
pendukung. Langkah penyusunan RKO harus memenuhi indikator :
o Why (mengapa program ini dilaksanakan)
o What (apa yang ingin dicapai)
o How (bagaimana cara mengerjakannya)
o Who (siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasaran program)
o Where (dimana tempat kegiatan atau program dilaksanakan)
o When (kapan kegiatan atau program dilaksanakan)
RENCANA KEGIATAN OPERASIONAL
Rencana kegiatan operasional adalah cara spesifik yang
akan ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan.
Rencana kegiatan ini dapat memiliki bentuk sebagai berikut:
1.
Rangkaian sasaran yang lebih spesifik
dengan jangka waktu yang lebih pendek.
2.
Rangkaian kegiatan yang saling
terkait akibat dipilihnya suatu alternatif intervensi.
3.
Rencana kegiatan operasional
memiliki jangka waktu spesifik, kebutuhan sumber daya yang spesifik dan akuntabilitas
untuk setiap tahapannya.
Secara umum rencana kegiatan operasional
mengandung unsur –unsur :
1. Tahapan atau rencana kegiatan spesifik yang
harus dilakukan.
2. Adanya orang yang bertanggung jawab agar
setiap tahap atau tindakan dapat diselesaikan dengan baik.
3. Jadual untuk menjalankan setiap tahapan atau
tindakan
4. Sumber daya yang perlu dialokasikan agar
tahapan atau tindakan tersebut dapat diselesaikan dengan baik
5. Adanya mekanisme umpan balik untuk memantau
setiap tahapan atau tindakan.
Tujuan rencana kegiatan
1.
Mengidentifikasi apa yang harus dilakukan
2.
Menguji dan membuktikan bahwa:
a. Sasaran dapat tercapai sesuai dengan waktu
yang telah dijadualkan
b. Adanya kemampuan untuk mencapai sasaran
c. Sumber daya yang dibutuhkan dapat diperoleh
d. Semua informasi yang diperlukan untuk
mencapai sasaran dapat diperoleh
e.
Adanya beberapa alternatif yang
harus diperhatikan.
3.
Berperan sebagai media komunikasi
a. Hal ini menjadi lebih penting apabila
berbagai unit dalam organisasi memiliki peran yang berbeda dalam pencapaian
b. Dapat memotivasi pihak yang berkepentingan
dalam pencapaian sasaran.
Langkah-langkah membuat rencana kegiatan:
1.
Mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan sebagai berikut:
a.
Kegiatan apa yang mendukung pencapaian sasaran organisasi
b.
Apa saja masalah atau hambatan yang harus dipecahkan
untuk mencapai sasaran tersebut
c.
Bagaimana urutan dari kegiatan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah diatas ?
d. Bagaimana sasaran dapat dijabarkan kedalam
waktu, unit, tingkat, fungsi atau lokasi geografis?
2.
Menentukan rangkaian kegiatan yang paling sesuai untuk
sasaran
3.
Menjabarkan rangkaian kegiatan di atas menjadi beberapa
tahapan. Setiap tahapan harus berfokus
pada hasil spesifik yang lebih kecil dalam jangka waktu yang lebih pendek untuk
unit-unit yang lebih kecil
4.
Untuk setiap tahapan tersebut harus ditentukan:
a.
Siapa yang harus bertanggung jawab dan memiliki
akntabilitas untuk mendapatkan hasil yang diharapkan?
b.
Kapan dimulai dan berakhirnya setiap
tahapan kegiatan ?
c.
Berapa banyak waktu dan biaya yang diperlukan
?
d.
Bagaimana dan kapan organisasi dapat
mengetahui bila terjadi penyimpangan pada rencana kegiatan.
5.
Bersama-sama dengan pihak yang berkepentingan menguji dan
melakukan validasi rencana kegiatan untuk mendapatkan kesepakatan dan dukungan.
Beberapa kriteria rencana kegiatan yang baik :
1.
Spesific (spesifik) :
Rencana kegiatan harus spesifik dan berkaitan
dengan keadaan-keadaan yang ingin dirubah. Rencana kegiatan anda perlu
penjelasan secara pasti berapa kolega yang anda butuhkan, siapa mereka, dan bagaimana dan kapan anda
mengkomunikasi-kannya.
2.
Measurable (terukur) :
Rencana anda harus dapat menunjukkan apa yang
sesungguhnya telah anda capai.
3.
Attainable/achievable (dapat dicapai) :
Rencana
kegiatan anda harus dapat dicapai dengan biaya yang masuk akal. Ini berarti
bahwa rencana tersebut harus sederhana tetapi efektif, tidak harus membutuhkan
anggaran yang besar. Jika anda mendapat dana maka anda
harus mendesain sebuah rencana kegiatan yang sesuai dengan anggaran yang tersedia.
4.
Relevant :
Rencana kegiatan anda harus mengambil pelajaran kursus singkat anda dan menerapkannya kembali
di tempat kerja anda. Secara alamiah anda tidak akan bisa menerapkan semua yang
telah anda pelajari di tempat kerja anda. Anda perlu menghabiskan waktu
beberapa saat dalam berfikir tentang pelajaran yang paling diperlukan atau
relevan dengan anda, organisasi anda dan pengawas atau pelanggan.
5.
Timely (sesuai waktu) :
Rencana kegiatan anda harus merupakan sesuatu
yang dibutuhkan sekarang atau sesuatu yang segera anda butuhkan. Hindari
memilih topik yang akan diperlukan dalam waktu dua (2) tahun mendatang.
Rencana
yang Efektif Berisi :
1. Tujuan yang
objektif.
2.
Langkah-langkah kegiatannya jelas
dan lengkap.
3. Kegiatan dirancang dengan tepat.
4. Waktu memulai dan berakhir ditentukan untuk
masing-masing kegiatan.
5. Identifikasi siapa yang bertanggung jawab
untuk masing-masing kegiatan.
6. Identifikasi sumber-sumber kunci (orang lain)
untuk mencapai masing-masing kegiatan.
7. Tentukan tempat, bila perlu untuk
masing-masing kegiatan sehingga tujuan tercapai.
KESIMPULAN
Sebelum melakukan suatu kegiatan penting
untuk menyusun perencanaan agar tujuan dari kegiatan yang dilakukan dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dalam menyusun rencana kegiatan
operasional harus diperhatikan hal-hal seperti, unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya dan langkah-langkah yang harus dilalui dalam penyusunan rencana
kegiatan tersebut. Rencana kegiatan yang baik harus memenuhi kriteria rencana kegiatan seperti; spesifik,
dapat diukur, dapat dicapai, relevan dengan masalah yang ingin diatasi dan
mempunyai jangka waktu tertentu dalam pelaksanaannya. Dan agar rencana kegiatan
operasional dapat efektif maka perlu diperhatikan beberapa hal penting seperti
tujuan yang obyektif, langkah-langkah yang jelas, rancangan kegiatan yang
tepat, waktu, penanggung jawab, sumber-sumber kunci dan lokasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar